JAKARTA - Kubu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) membantah usulan debat cawapres ditiadakan karena permintaan mereka. Kapten Timnas AMIN M Syaugi menegaskan kubunya tak pernah mengusulkan hal tersebut.

"Kan KPU sudah menyatakan bahwa tetap ada debat cawapres, dan yang sudah hadir di dalam KPU itu dari wakil timnas AMIN adalah Bu Nini (Nihayatul Wafiroh), sudah menyatakan dengan jelas bahwa pasangan AMIN tetap meminta ada debat cawapres, jadi itu sudah jelas. Jadi kalau yang meminta tidak ada debat cawapres itu bukan dari kelompoknya tim AMIN," kata M Syaugi di Sekretariat Timnas AMIN, jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

Menurut Syaugi, KPU berjanji akan mengadakan pertemuan dengan masing-masing tim pasangan calon (Paslon). Dia mengaku masih menunggu undangan pertemuan tersebut.

"Pembicaraan sudah waktu itu, kan KPU janjinya nanti akan mengundang kembali seluruh tim Paslon untuk memutuskan, itu sudah disampaikan cuman belum diundang sampai sekarang, kita menunggu saja," jelas Syaugi.

Sebelumnya, diberitakan Anies mengaku terkejut dengan format cawapres yang berbeda untuk Pilpres 2024. kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyebut beda format debat cawapres ini bermula dari usulan kubu Anies Baswedan.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad H. Wibowo, merespons keterkejutan Anies yang menyebut beda format debat cawapres belum dibicarakan bersama. Menurut Dradjad, narasi dan persepsi yang berkembang kemudian menjadi liar dengan pihaknya menjadi tertuduh yang mengusulan beda format debat cawapres.

"Seolah-olah hal itu dilakukan untuk memberi keuntungan kepada pak Prabowo, dan lebih khusus lagi kepada Mas Gibran," kata Dradjad dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Minggu (3/12).

Dradjad tidak ingin apa yang disebutnya sebagai fitnah terhadap kubu Prabowo-Gibran terus berlarut-larut. Dradjad kemudian membeberkan hasil rapat/diskusi KPU dengan perwakilan ketiga paslon di kantor KPU pada 29 November 2023.

Dradjad menyebut kubu Prabowo-Gibran diwakili delegasi yang terdiri dari 6 orang, dipimpin Ketua Dewan Pakar TKN Burhanuddin Abdullah. Dradjad memang tidak hadir karena mendapat tugas lain namun dia menyebut pihaknya mempunyai notulen internal.

"Rapat tersebut dibuka oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dilanjutkan dengan paparan dari KPU mengenai tanggal, tempat, tema, format acara, desain dan susunan acara debat. Setelah itu perwakilan setiap paslon diberi kesempatan menyampaikan masukan/usulan," kata Dradjad.

Dradjad kemudian menyebutkan usulan kubu Anies-Imin atau AMIN dalam rapat tersebut. Dia membeberkan bunyi pernyataan kubu AMIN yang, katanya, mengusulkan agar capres dan cawapres hadir bersama di setiap sesi debat dengan KPU nantinya menentukan porsi waktu berbicara.

"Perwakilan Anies-Muhaimin menyampaikan beberapa masukan/usulan. Salah satunya berbunyi kira-kira sebagai berikut: 'Agar dalam setiap sesi debat, capres dan cawapres hadir bersama, pembagian waktu/porsi berbicara silakan diatur oleh KPU'. Usulan ini disampaikan oleh seorang Ibu dari perwakilan Anies-Muhaimin dan dikuatkan oleh rekannya. Notulis kami tidak mengetahui nama keduanya, tapi saya yakin KPU mempunyai daftar hadir, atau mungkin rekaman dari rapat tersebut," kata Dradjad.

Dradjad menyebut, ketika mendapatkan giliran berbicara, perwakilan Prabowo-Gibran menyampaikan beberapa masukan dan usulan. Pihak Prabowo-Gibran disebutnya hanya bersifat menyetujui usulan perwakilan AMIN.

"Dengan demikian, jelas dan gamblang bahwa Presiden Jokowi sama sekali tidak melakukan intervensi urusan debat kepada KPU. Bahkan saya pribadi meyakini beliau tidak mengetahui tentang adanya usulan tersebut," ujar Dradjad.

"Merujuk notulen internal kami, yang kami pahami adalah bahwa usulan tersebut datangnya justru dari tim Anies-Muhaimin. Karena itu, saya pribadi terkejut membaca bahwa capres Anies Baswedan terkejut. Merujuk notulen internal kami, tim Anies sudah berbicara dan bahkan yang mengusulkannya," katanya.

Dradjad mengaku menjunjung prinsip check and recheck. Karenanya, dia meminta pasangan Anies-Muhaimin mengecek ke internalnya. (*)